Saat Surga dan Neraka Berdebat Soal Siapa Penghuninya
Surga dan Neraka: Penghuninya Dibicarakan
Dalam banyak kepercayaan dan agama, Surga dan Neraka adalah dua tempat yang sangat penting dalam kehidupan akhirat. Banyak orang percaya bahwa setelah kematian, jiwa seseorang akan dibawa ke salah satu tempat ini sebagai tempat keabadian. Namun, bagaimana sebenarnya penghuni Surga dan Neraka ditentukan? Apakah ada perdebatan di antara kedua tempat ini tentang siapa yang berhak tinggal di sana?
Menggali Makna Surga: Tempat Penuh Kebahagiaan
Surga sering digambarkan sebagai tempat yang indah, penuh dengan kebahagiaan dan kenikmatan. Penghuninya diyakini sebagai orang-orang yang telah menjalani kehidupan baik dan amal shaleh di dunia, mengikuti ajaran agama dengan setia, dan melakukan perbuatan baik kepada sesama manusia. Di Surga, mereka akan menemukan kedamaian dan kebahagiaan abadi.
Surga dikatakan sebagai taman surga yang dikelilingi oleh keindahan yang memukau. Sungai-sungai yang mengalir dengan air susu dan madu, pohon-pohon buah yang berlimpah, serta bunga-bunga yang harum semerbak menjadi bagian dari pesona Surga. Penghuninya akan menikmati keindahan alam yang tiada tara dan hidup dalam kemewahan yang tiada akhir.
Menghadap Realitas Neraka: Tempat Penuh Siksaan
Sebaliknya, Neraka adalah tempat yang menakutkan, dipercayai sebagai tempat penghukuman bagi orang-orang yang melakukan kejahatan dan dosa di dunia. Penghuninya diyakini sebagai orang-orang yang telah menolak ajaran agama, melakukan perbuatan jahat, dan menyakiti orang lain tanpa penyesalan.
Neraka digambarkan sebagai tempat yang penuh dengan siksaan dan penyiksaan. Orang-orang yang berada di sana akan menderita dalam api neraka yang menyala-nyala dan mengalami berbagai macam siksaan sesuai dengan dosa-dosa yang pernah mereka lakukan di dunia. Ini termasuk siksaan fisik maupun mental yang tak terbayangkan.
Perdebatan Surga dan Neraka
iwayat tentang perdebatan antara surga dan neraka ini dikeluarkan Imam Muslim dalam Shahih-nya, Kitab Zhilaalul Jannah. Dikatakan, neraka akan dimasuki oleh orang-orang yang perkasa, sedangkan surga akan dihuni oleh orang-orang yang lemah.
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda
"Surga dan neraka saling berbangga diri. Neraka berkata, 'Aku diberi prioritas sebagai tempat orang-orang yang sombong dan orang-orang perkasa yang bengis.' Surga berkata, 'Aku hanya akan dimasuki orang-orang yang lemah, orang-orang yang tidak cinta dunia, dan orang-orang yang baik.'
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada surga, 'Sesungguhnya kamu hai surga, adalah rahmat-Ku yang denganmu Aku memberikan rahmat kepada hamba-hamba-Ku yang Aku kehendaki.'
Lalu, Allah Subhanahu wa Ta'ala berkata kepada neraka, 'Sesungguhnya kamu hai neraka, adalah siksa-Ku yang denganmu Aku menyiksa hamba-hamba-Ku yang Aku kehendaki. Dan masing-masing di antaramu akan memiliki penghuni.'
Neraka tidak akan pernah penuh hingga Allah Subhanahu wa Ta'ala menginjakkan kaki-Nya. Setelah itu, neraka akan berkata, 'Cukup! Cukup! Cukup!' Itu berarti neraka menjadi penuh sesak dengan injakan tersebut, hingga para penghuninya saling berhimpitan. Allah tidak akan berbuat zalim kepada hamba-Nya. Selain itu, Allah juga akan menciptakan surga untuk para penghuninya."
Imam an-Nawawi dalam Riyadhus Shalihin menyebut riwayat tentang perdebatan antara surga dan neraka tersebut dari Abu Sa'id al-Khudri RA, dari Nabi SAW, dengan redaksi berikut,
اخْتَحتَ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَقَالَتِ النَّارُ : فِي الجارُونَ وَالْمُنكَرُونَ، وَقَالَتِ الْحَةٌ فِي ضُعَفَاءُ النَّاسِ وَمَسَاكِينُهُم فَقَضَى اللَّهُ بَيْنَهُمَا: إِنَّكِ الْجَنَّةُ رحْمَنِي أَرْحَمُ بِكَ مَنْ أَشَاءُ وَإِنَّكَ النَّارُ عَذَابِي أُعَذِّبُ بك مَنْ أَشَاءُ وَلَكِلَيْكُمَا عَلَيَّ مِلْوهَا
Artinya: "Surga dan neraka itu berbantah-bantahan. Neraka berkata, 'Di dalamku ada orang-orang yang sewenang-wenang dan orang-orang yang congkak.' Surga berkata, 'Di dalamku ada manusia yang lemah dan kaum fakir miskin.' Lalu Allah memutuskan perdebatan mereka itu dan berfirman, 'Engkau, surga, adalah rahmat-Ku. Denganmu Aku merahmati siapa saja yang Kukehendaki. Kau, neraka, adalah azab-Ku. Denganmu Aku menyiksa siapa saja yang Aku hendaki. Aku-lah yang menentukan isi bagi kalian berdua." (HR Muslim. Imam At-Tirmidzi turut mengeluarkan hadits ini dalam Sunan-nya dan ia menyebutnya hasan shahih)
Imam an-Nawawi menjelaskan dalam Syarah Riyadhus Shalihin, yang dimaksud dengan orang-orang lemah dan miskin dalam hadits tersebut adalah orang-orang yang fitrah mereka selamat dari makar atau intrik, tidak bertindak kejahatan, dan tidak berpura-pura lemah dan miskin untuk menarik simpati manusia terhadap mereka.
Dijelaskan pula bahwasanya Allah SWT membiarkan manusia bebas memilih amal apa yang disukainya. Dia telah mengetahui bahwa ada kelompok yang akan memilih jalan kejahatan dan nasib akhirnya menjadi penghuni neraka, serta ada kelompok yang memilih jalan kebaikan sehingga kelak berakhir di surga.
Wallahu a'lam.
Sumber: Detik.com