Mengapa Pemuda Kerap Enggan Belajar Masalah Aqidah?
Dalam era modern yang penuh dengan tantangan dan distraksi, fenomena di mana sebagian pemuda cenderung enggan belajar aqidah sering terlihat. Aqidah, sebagai dasar keyakinan dalam agama Islam, seharusnya menjadi fokus utama dalam pembelajaran agama. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa pemuda sering kali enggan memperdalam pemahaman mereka tentang aqidah.
Mengapa pemuda enggan belajar aqidah? Beberapa faktor seperti kurangnya pemahaman tentang pentingnya aqidah, distraksi modern, dan kurangnya dukungan serta materi yang menarik dapat menjelaskan fenomena ini. Namun, dengan kerjasama dan upaya bersama, pemuda dapat lebih termotivasi untuk memperdalam pemahaman mereka tentang aqidah, yang pada akhirnya akan memperkuat keyakinan dan identitas mereka dalam agama Islam.
Kurangnya Pemahaman tentang Pentingnya Aqidah
Salah satu alasan utama mengapa pemuda enggan belajar aqidah adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya aqidah dalam kehidupan beragama. Aqidah adalah dasar dari keyakinan Muslim, yang membentuk landasan spiritualitas dan moralitas. Namun, jika pemuda tidak menyadari nilai penting ini, mereka mungkin cenderung mengabaikan pembelajaran aqidah. Allah berfirman,
وَلَقَدۡ أُوحِیَ إِلَیۡكَ وَإِلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِكَ لَىِٕنۡ أَشۡرَكۡتَ لَیَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِینَ
“Sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu. Jika kamu berbuat syirik, pasti akan lenyap seluruh amalmu dan kamu benar-benar akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65)
Tantangan Modern yang Mengalihkan Perhatian
Dunia modern dengan segala kemajuan teknologi dan hiburan seringkali menjadi distraksi bagi pemuda. Internet, media sosial, dan hiburan lainnya dapat mengalihkan perhatian mereka dari pembelajaran aqidah yang memerlukan waktu dan konsentrasi. Tantangan ini menjadikan pemuda sulit untuk fokus pada pembelajaran agama.
Tidak Adanya Dorongan atau Bimbingan
Bimbingan dan dorongan dari keluarga, pendidik, atau lingkungan juga berperan penting dalam mendorong pemuda untuk belajar aqidah. Jika mereka tidak mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, pemuda mungkin merasa bahwa pembelajaran aqidah tidak begitu penting dalam hidup mereka. Padahal aqidah adalah salah satu kewajiban terbesar di dalam agama. Allah berfirman,
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوۤا۟ إِلَّاۤ إِیَّاهُ وَبِٱلۡوَ ٰلِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنًاۚ
“Dan Rabbmu telah memerintahkan, ‘Janganlah kalian beribadah, kecuali hanya kepada-Nya, dan kepada kedua orang tua hendaknya kalian berbuat baik dengan sebaik-baiknya.’” (QS. Al-Isra’: 23)
Mendorong Pemuda untuk Belajar Aqidah
Untuk mengatasi ketidakberminatan pemuda dalam mempelajari aqidah, perlu ada upaya nyata dari berbagai pihak. Keluarga, pendidik, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memberikan pemahaman yang tepat tentang pentingnya aqidah dalam kehidupan beragama. Materi pembelajaran aqidah juga perlu disajikan dengan cara yang menarik dan relevan bagi pemuda. Allah berfirman,
مَنۡ عَمِلَ صَـٰلِحࣰا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنࣱ فَلَنُحۡیِیَنَّهُۥ حَیَوٰةࣰ طَیِّبَةࣰۖ وَلَنَجۡزِیَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُوا۟ یَعۡمَلُونَ
“Barangsiapa yang melakukan amal saleh dari kalangan lelaki atau perempuan dalam keadaan beriman, niscaya Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik dan benar-benar Kami akan membalas mereka dengan pahala yang jauh lebih baik dari apa-apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)
Sumber: Muslim.or.id