Hukum Berbakti kepada Orang Tua: Bagaimana Jika Sudah Meninggal?
Berbakti kepada orang tua adalah tindakan mulia yang dihargai dalam agama dan budaya kita. Namun, pertanyaan muncul: bagaimana hukumnya berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal? Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai hal ini dan memahami perspektif agama.
Dasar Hukum Berbakti kepada Orang Tua
Dasar hukum berbakti kepada orang tua telah banyak ditegaskan melalui Al-Qur'an dan hadits Rasulullah SAW. Dalam Al-Qur'an, perintah berbakti kepada kedua orang ditempatkan setelah kewajiban untuk mengesakan Allah SWT. Hal ini salah satunya termaktub dalam surah Al-Isra' ayat 23, Allah SWT berfirman,
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
Dijelaskan lebih lanjut, melalui ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan kepada setiap anak agar senantiasa taat kepada perintah orang tua. Bahkan, setiap muslim telah diperingatkan agar jangan sampai mengatakan kata 'Ah' atau membentak orang tuanya.
Berbakti Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal
Kewajiban berbakti kepada orang tua tidak hanya wajib dilakukan ketika salah satu atau keduanya masih hidup. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah menyampaikan melalui sabdanya bahwa seorang anak masih bisa berbakti kepada orang tua yang telah meninggal.
Dinukil dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 1 karya Imam an-Nawawi, diriwayatkan dari Abu Usaid Malik bin Rabi'ah as-Sa'idi, ia berkata,
بَيْنَا نَحْنُ جُلُوسٌ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ بَنِي سَلَمَةَ فَقَالَ: يَارَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيْ شَيْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا؟ فَقَالَ: نَعَمْ، اَلصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، وَالاِسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا، وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا، وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ
Artinya: "Pada suatu ketika kami semua duduk-duduk di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datanglah kepadanya seorang laki-laki dari Bani Salamah. Orang itu bertanya, "Ya Rasulullah, apakah masih ada suatu amal yang dapat diamalkan sebagai baktiku kepada kedua orang tuaku setelah keduanya meninggal dunia? Beliau menjawab, Ya, masih ada. Yaitu mendoakan keselamatan untuk keduanya, memohonkan ampunan bagi-nya, melaksanakan janji kedua orang itu setelah wafatnya, mempererat hubungan silaturahmi yang tidak dapat disambung kecuali dengan keduanya, dan memuliakan sahabatnya." (HR Abu Dawud)
Imam an-Nawawi menjelaskan hadits tersebut, di antara bentuk bakti seorang anak kepada orang tuanya yang telah meninggal adalah melaksanakan wasiat mereka, menyambung silaturahmi kepada kerabat mereka, dan memuliakannya.
Selain itu, kata Imam an-Nawawi, jika orang tua telah meninggal, maka seorang anak dapat berbakti kepadanya dengan cara mendoakan dan beristighfar untuk keduanya.
Sedekah atas Nama Orang Tua
Membuat sedekah atau amal kebaikan atas nama orang tua yang sudah meninggal juga merupakan cara berbakti yang bernilai. Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seorang anak Adam meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara, dan salah satunya adalah sedekah jariyah." (HR. Muslim). Dengan melakukan sedekah atas nama mereka, kita dapat memberikan manfaat kepada mereka di akhirat.
Meneruskan Amal Kebaikan Mereka
Orang tua seringkali meninggalkan jejak amal kebaikan di dunia. Kita dapat berbakti kepada mereka dengan meneruskan amal-amal tersebut. Misalnya, jika orang tua pernah terlibat dalam kegiatan sosial atau amal, kita bisa meneruskan komitmen tersebut. Dengan cara ini, amal kebaikan mereka akan terus berlanjut dan mendatangkan pahala untuk mereka di akhirat.
Menjaga Nama Baik Keluarga
Menjaga nama baik keluarga juga merupakan bentuk berbakti kepada orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Dengan cara hidup yang baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, kita menghormati warisan dan jasa orang tua kita. Hal ini juga mencerminkan kasih sayang dan penghargaan kita terhadap mereka.
Doa untuk Kedua Oarang Tua
Adapun bacaan doa untuk kedua orang tua yang bisa dilafalkan, yakni:
رَبِّ اغْفِرْ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Latin: Rabbighfirli waliwālidaya warḥamhumā kamā rabbayāni ṣagīrā.
Artinya: "Ya Tuhan, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku (ibu bapak) serta kasihanilah mereka, sebagaimana keduanya telah memelihara aku pada waktu kecil."