4 Perkara Ini Jadi Penghalang Siksa Kubur, Ada Amalan Sehari-hari
Siksa kubur merupakan hal yang sangat ditakuti oleh setiap muslim. Sebagai seorang muslim, tentunya kita ingin terhindar dari siksa kubur yang mengerikan. Untuk itu, Allah SWT memberikan petunjuk dan amalan-amalan yang bisa menjadi penghalang siksa kubur. Dalam artikel ini, kita akan membahas empat perkara penting yang dapat menjadi penghalang siksa kubur dan amalan sehari-hari yang harus kita lakukan untuk menghindarinya.
Rasulullah SAW dalam haditsnya pernah menyebutkan beberapa perkara baik yang dapat menyelamatkan muslim dari siksa kubur. Perkara tersebut juga mencakup amalan-amalan sholeh seseorang.
Sebab, bekal terbaik yang dibawa muslim untuk alam kubur kelak adalah amal sholehnya. Sebagaimana dijelaskan dalam salah satu riwayat hadits bahwa satu hal yang senantiasa mengiringi jenazah adalah amalnya.
يتْبعُ الميْتَ ثلاثَةٌ: أهلُهُ ومالُه وعمَلُه، فيرْجِع اثنانِ ويبْقَى واحِدٌ: يرجعُ أهلُهُ ومالُهُ، ويبقَى عملُهُ
Artinya: Mengiringi mayat (ke kuburannya) diikuti oleh tiga perkara. Maka pulang kembali dua perkara dan tetap tinggal bersamanya satu perkara. Mayat diiringi oleh keluarganya, hartanya, dan amalnya. Maka pulang kembali keluarga dan hartanya dan tetap tinggal amal perbuatannya." (HR Bukhari dan Muslim)
Siksa kubur dapat dibuktikan keberadaannya melalui keterangan hadits-hadits yang pernah disabdakan Rasulullah SAW. Salah satunya dari hadits yang mengisahkan bahwa Rasulullah SAW pernah mendengar sendiri siksa kubur yang tengah dialami penghuni kubur. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata,
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : كُنَّانَمْشِى مَعَ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرَرْنَاعَلَى قَبْرَيْنِ فَقَامَ فَقُمْنَامَعَهُ فَجَعَلَ لَوْ نُهُ يَتَغَيَّرُحَتَّى رَعَدَكُمُّ قَمِيْصِهِ فَقُلْنَامَالَكَ يَارَسُوْلَ اللَّهِ فَقَالَ: اَمَاتَسْمَعُوْنَ مَاأَسْمَعُ ؟ فَقُلْنَاوَمَاذَاكَ يَانَبِىَّ اللَّهِ؟ قَالَ : هَذَانِ رَجُلَا نِ يُعَذَّبَانِ فِى قُبُوْرِهِمَاعَذَابًاشَدِيْدًافِى ذَنْبٍ هَيِّنٍ فِيْمَ ذَلِكَ؟ قَالَ كَانَ أَحَدُ هُمَالَا يَسْتَنْزِهُ مِنَ الْبَوْلِ وَكَانَ الْاَخَرُيُؤْذِى النَّاسَ بِلِسَانِهِ وَيَمْشِى بَيْنَهُمْ بِالنَّمِيْمَةِ فَدَعَابِجَرِيْدَ تَيْنِ مِنْ جَرَائِدِالنَّحْلِ فَجَعَلَ فِى كُلِّ قَبْرٍوَاحِدَة , قُلْنَاوَهَلْ يَنْفَعُهُمْ ذَلِكَ ؟ قَالَ : نَعَمْ, يُخَفَّفُ عَنْهُمَامَادَامَتَارَطْبَتَيْنِ.
Artinya: Suatu ketika Nabi Muhammad SAW berjalan melewati dua buah kubur, Nabi kemudian bersabda, "Kedua penghuni kubur ini sedang disiksa, padahal ia tidak disiksa karena suatu hal yang besar. Salah satu orang ini biasa berjalan mengadu domba dan yang kedua tidak menyelesaikan kencingnya (tidak bersih beristinja dari kencing)."
Pedihnya siksa kubur bahkan dijelaskan dalam firman-Nya yakni, surah Al An'am ayat 93,
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ قَالَ اُوْحِيَ اِلَيَّ وَلَمْ يُوْحَ اِلَيْهِ شَيْءٌ وَّمَنْ قَالَ سَاُنْزِلُ مِثْلَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ ۗوَلَوْ تَرٰٓى اِذِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ غَمَرٰتِ الْمَوْتِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ بَاسِطُوْٓا اَيْدِيْهِمْۚ اَخْرِجُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ اَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ اٰيٰتِهٖ تَسْتَكْبِرُوْنَ
Artinya: "Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau yang berkata, "Telah diwahyukan kepadaku," padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepadanya dan orang yang berkata, "Aku akan mendatangkan seperti yang diturunkan Allah." Seandainya saja engkau melihat pada waktu orang-orang zalim itu (berada) dalam kesakitan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sembari berkata), "Keluarkanlah nyawamu!" Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya."
1. Menjaga Shalat Lima Waktu dengan Khusyu'
Salah satu amalan yang sangat penting dan dapat menjadi penghalang siksa kubur adalah shalat lima waktu. Shalat merupakan tiang agama, dan melaksanakannya dengan khusyu' adalah kewajiban setiap muslim. Ketika kita melaksanakan shalat dengan khusyu', maka kita akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT, dan Dia akan menjauhkan kita dari siksa kubur yang menyakitkan.
Untuk menjaga shalat lima waktu dengan khusyu', kita perlu fokus pada apa yang kita baca dalam shalat, merenungkan makna dari ayat-ayat yang dibaca, dan menghadirkan hati dan pikiran kita sepenuhnya dalam ibadah ini. Hindari gangguan-gangguan yang bisa membuat kita kehilangan khusyu', seperti bermain dengan ponsel atau berbicara tentang hal-hal dunia saat melaksanakan shalat.
2. Bersedekah dan Berinfak Secara Rutin
Bersedekah dan berinfak adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ketika kita bersedekah, kita menolong sesama yang membutuhkan dan menunjukkan kasih sayang kepada sesama. Hal ini akan membuat hati kita menjadi lebih ikhlas dan penuh dengan kebaikan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Barang siapa yang memberi pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik (berupa sedekah), niscaya Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda banyaknya." (QS. Al-Baqarah [2]: 245)
Dengan bersedekah dan berinfak secara rutin, kita akan mendapatkan berkah dari Allah SWT dan Dia akan menjaga kita dari siksa kubur.
3. Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Ilmu dan Amal Shaleh
Sebagai manusia, kita senantiasa harus meningkatkan kualitas hidup dengan ilmu dan amal shaleh. Belajarlah tentang ajaran Islam, kembangkan keilmuan dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita memiliki ilmu dan amal shaleh, maka kita akan hidup dalam cahaya kebenaran dan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.
Amalan sehari-hari seperti membaca Al-Quran, mengaji, dan memperbanyak dzikir juga dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Semakin kita mendalami agama, semakin besar pula perlindungan Allah SWT terhadap kita dari siksa kubur.
4. Memperbanyak Istighfar dan Doa
Istighfar adalah bentuk meminta maaf atas dosa-dosa yang telah kita lakukan. Dengan memperbanyak istighfar, kita menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran atas segala kesalahan yang pernah kita perbuat. Istighfar juga merupakan bentuk pengharapan akan ampunan Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Dan katakanlah: 'Ya Tuhanku, ampunilah dan berilah rahmat, dan Engkaulah Pemberi rahmat yang paling baik di antara para pemberi rahmat." (QS. Al-Mu'minun [23]: 118)
Selain istighfar, memperbanyak doa juga sangat dianjurkan. Doa adalah bentuk ibadah yang menunjukkan ketergantungan kita kepada Allah SWT. Dengan berdoa, kita mengakui bahwa hanya Allah SWT lah yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui atas segala sesuatu.
Dengan memperbanyak istighfar dan doa, kita akan mendapatkan keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT, termasuk perlindungan dari siksa kubur.
Sumber: Detik.com