Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sosok Hakim Agung Zaman Rasulullah

hakim zaman rasulullah


Dalam sejarah Islam, terdapat sosok hakim agung yang hidup pada zaman Rasulullah Muhammad SAW dan dikenal sebagai seorang yang sangat pandai dalam memutuskan perkara. Siapakah sosok hakim agung tersebut? Mari kita lihat lebih dekat tentang sosoknya dan kecerdasannya dalam menjalankan tugasnya.


Sosok Hakim Agung yang Diakui Kecerdasannya

Adalah Amr bin Al-Ash atau lebih dikenal Amr bin Ash. Diceritakan dalam buku Politik Hukum, Studi Perbandingan dalam Praktik Ketatanegaraan Islam dan Sistem Hukum Barat karya Abdul Manan, Rasulullah SAW pernah menunjuknya untuk menyelesaikan kasus. Beliau memiliki reputasi yang sangat baik dalam kebijaksanaan dan keadilan dalam memutuskan perkara-perkara yang kompleks.


Pandangan Rasulullah Terhadap Amr bin Ash

Rasulullah SAW bersabda kepada Amr bin Ash, "Hai Amr, putuskanlah permasalahan ini." Amr berkata, "Apakah aku akan berijtihad, sedangkan baginda Rasul masih di sini?" Rasulullah SAW menjawab, "Ya, kalau ijtihadmu benar, maka engkau akan mendapat dua pahala dan kalau salah engkau akan mendapat satu pahala."


Sabda Rasulullah ini menunjukkan betapa tingginya tingkat keadilan yang dimiliki oleh Amr bin Ash dan menggaris bawahi betapa pentingnya keadilan dalam Islam.


Imam Bukhari dan Muslim mengeluarkan riwayat tersebut dalam kitabnya. Al-Bukhari menyebutnya dalam bahasan Al-I'tisham bab Ajru Al-Hakim Idza Ijtahada fa Ashaba aw Akhtha'a dan Muslim menyebutnya dalam bahasan Al-Aqdhiyah bab Bayan Ajri Al-Hakim Idza Ijtahada fa Ashaba aw Akhtha'a. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, At-Tirmidzi, dan An-Nasa'i.


Kebijaksanaan Amr bin Ash

Amr bin Ash tak sedikit mengucapkan sesuatu yang sarat akan makna. Ia pernah berkata bahwa manusia itu terbagi menjadi tiga, yakni manusia yang sempurna, separuh manusia, dan manusia yang tak bermakna.


Manusia yang sempurna, kata Amr bin Ash, adalah manusia yang lengkap agama dan akalnya. Ketika akan memutuskan suatu perkara, ia akan meminta pendapat orang-orang cerdas sehingga ia akan terus mendapatkan petunjuk.


Sedangkan separuh manusia, lanjut Amr bin Ash, adalah orang yang disempurnakan agama dan akalnya oleh Allah SWT. Jika ia akan memutuskan suatu perkara, ia tidak meminta pendapat orang lain dan ia berkata, "Manusia seperti apa yang mesti aku ikuti pendapatnya kemudian aku akan meninggalkan pendapatku dan mengikuti pendapatnya?" Hal ini membuatnya terkadang benar dan terkadang salah.


Adapun, manusia yang tak bermakna yang dimaksud Amr bin Ash adalah orang yang tidak beragama dan tidak berakal. Amr bin Ash menyebut, manusia jenis ini akan selalu keliru dan terbelakang.


Pentingnya Keadilan dalam Islam

Sosok Amr bin Ash sebagai hakim agung memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya keadilan dalam Islam. Keadilan adalah salah satu nilai fundamental dalam ajaran Islam dan menjadi landasan bagi sistem hukum Islam. Rasulullah sendiri menekankan pentingnya keadilan dalam setiap aspek kehidupan dan menegaskan bahwa seorang hakim harus adil tanpa memihak pada siapapun.


Dalam Al-Quran, Allah SWT juga menekankan pentingnya keadilan dan memperingatkan tentang akibat buruk bagi mereka yang tidak berlaku adil. Keadilan adalah salah satu prinsip utama dalam membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.



Sumber: CNN Indonesia

9014244961" data-ad-slot="7625084436" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Continue to Next Post

Code will appear in second