Sejarah Parfum Pertama di Dunia: Seperti Apa Aromanya?
Parfum telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia selama berabad-abad. Bau harum yang sedap mampu meningkatkan rasa percaya diri dan menjadi bagian dari identitas diri seseorang. Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah parfum pertama di dunia dan seperti apa aromanya?
Parfum menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dalam hal memberi kesan ke orang lain dengan aroma tertentu. Di dunia modern, parfum tak hanya untuk tubuh manusia tapi juga beralih untuk ruangan hingga kendaraan. Namun, seperti apa parfum pertama di dunia sebenarnya?
Kata parfum atau dalam bahasa Inggris 'perfume' berasal dari frase Latin, "per" yang berarti "menyeluruh" dan "fumus" yang berarti "asap".
Orang Prancis kemudian memberi nama "parfum" untuk bau yang dihasilkan dari pembakaran dupa. Bisa dikatakan, aroma atau bentuk wewangian pertama parfum di dunia adalah dupa, yang pertama kali dibuat oleh bangsa Mesopotamia sekitar 4.000 tahun yang lalu.
Budaya kuno membakar berbagai resin (cairan getah kayu yang mengeras) dan kayu pada upacara keagamaan mereka. Dupa sendiri baru mencapai Mesir sekitar 3.000 SM, tetapi sampai awal zaman keemasan Mesir, parfum hanya digunakan dalam ritual keagamaan.
Aromanya terutama berasal dari bunga-bunga yang tumbuh di sekitar Mesir, seperti mawar, bunga nilam, lavender, dan bunga jeruk. Proses pembuatan parfum dimulai dengan mengekstrak minyak wangi dari bunga-bunga tersebut. Metode yang umum digunakan adalah metode penyulingan, di mana bunga-bunga tersebut diolah dengan air panas untuk menghasilkan uap yang mengandung minyak wangi. Uap tersebut kemudian dikumpulkan dan diendapkan untuk memisahkan minyak wangi dari air. Inilah minyak wangi yang digunakan sebagai dasar pembuatan parfum.
Pada zaman Mesir Kuno, parfum juga sering digunakan untuk merokok dalam bentuk tongkat aroma. Tongkat aroma ini dibuat dari kayu yang telah direndam dalam minyak wangi. Saat dinyalakan, tongkat tersebut akan mengeluarkan asap yang harum dan menyebarkan aroma wangi di sekitarnya.
Selain di Mesir, parfum juga telah dikenal dan digunakan oleh masyarakat kuno di wilayah lain. Pada masa Yunani kuno, parfum dipercayai sebagai anugerah dari para dewa dan digunakan dalam ritual keagamaan. Sedangkan di Romawi kuno, parfum menjadi simbol kemewahan dan kekayaan. Banyak orang Romawi yang menggunakan parfum sebagai wujud status sosial mereka.
Penggunaan dan proses pembuatan parfum terus berkembang seiring berjalannya waktu dan peradaban manusia. Pada abad pertengahan, seni pembuatan parfum mulai diperkenalkan di Eropa oleh para pedagang Arab. Pada masa Renaissance, parfum menjadi semakin populer di kalangan bangsawan dan rakyat jelata. Parfum juga mulai dijual dalam bentuk botol dan kemasan yang indah.
Di zaman modern seperti sekarang, parfum telah menjadi industri besar dengan berbagai macam aroma dan merek terkenal di seluruh dunia. Proses pembuatan parfum juga semakin kompleks dan melibatkan teknologi canggih untuk menghasilkan aroma yang berkualitas dan tahan lama.
Aroma parfum modern terbuat dari berbagai bahan, termasuk bunga, rempah-rempah, kulit jeruk, kayu, dan berbagai bahan sintetis. Setiap parfum memiliki kombinasi unik dari berbagai bahan yang menciptakan aroma yang khas dan menggoda.
Dari zaman kuno hingga masa kini, parfum terus menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. Aromanya yang memikat dan beragam telah memikat hati banyak orang dan menjadi ekspresi dari kepribadian dan gaya hidup mereka. Bagi pecinta parfum, mencari aroma yang paling cocok adalah seperti mencari jejak sejarah yang menyatu dengan zaman.
Sumber: Detik.com