Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kriteria Pemimpin yang Akan Dipilih Warga NU di Pilpres 2024

nahdlatul ulama


Pemilihan Presiden (Pilpres) merupakan momen penting bagi setiap negara dalam menentukan pemimpin yang akan memimpin bangsa ke depan. Begitu juga dengan Nahdlatul Ulama (NU), organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, memiliki peran signifikan dalam menentukan pilihan pemimpin di Pilpres 2024. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai kriteria-kriteria yang menjadi pertimbangan utama warga NU dalam memilih seorang pemimpin.

Nahdlatul Ulama (NU) memiliki massa yang cukup besar sehingga para elite politik berlomba untuk memperebutkan suara Nahdliyin. Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, suara warga NU akan sangat diperhitungkan

Preferensi politik warga NU tak seragam, tetapi beragam. Tak ada komando untuk memilih atau tidak memilih salah satu kandidat. Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) pun berkali-kali mengutarakan bahwa NU bukan partai politik sehingga tak terlibat dalam urusan kandidasi capres-cawapres. 

Meski memiliki preferensi politik yang beragam, tetapi sebagian besar warga NU punya satu pemahaman yang sama untuk memilih seorang pemimpin. Tak sembarang dalam menentukan pemimpin negeri ini untuk lima tahun ke depan. 

Founder dan CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali mengungkapkan bahwa ada tiga kriteria pemimpin yang berpotensi akan dipilih oleh sebagian besar warga NU dalam pilpres yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang.


Kepribadian dan Integritas yang Mulia

Kepribadian dan integritas yang mulia merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pemimpin yang diinginkan oleh warga NU. Seorang pemimpin yang memiliki kepribadian yang baik, jujur, adil, dan tulus dalam beribadah akan mendapatkan kepercayaan dan penghormatan dari warga NU. Integritas yang kuat juga diperlukan agar pemimpin dapat menjalankan tugasnya dengan adil dan bertanggung jawab.


Kecintaan terhadap Islam dan Ulama

Sebagai organisasi keagamaan, warga NU memiliki kecintaan yang mendalam terhadap Islam dan para ulama. Oleh karena itu, kriteria berikutnya dalam memilih pemimpin adalah adanya kecintaan yang tulus terhadap agama Islam dan penghargaan yang tinggi terhadap ulama. Pemimpin yang menunjukkan kepedulian dan komitmen terhadap Islam serta memiliki hubungan yang baik dengan ulama akan mendapatkan dukungan kuat dari warga NU.


Kinerja dan Pengalaman yang Mumpuni

Kinerja dan pengalaman yang mumpuni menjadi pertimbangan penting bagi warga NU dalam memilih pemimpin. Seorang pemimpin yang memiliki rekam jejak yang baik dalam memimpin dan memiliki pengalaman yang relevan akan dianggap lebih mampu untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Kemampuan untuk memajukan negara, mengatasi permasalahan sosial, dan mengimplementasikan program-program yang berdampak positif akan menjadi faktor penentu dalam memilih seorang pemimpin.


Komitmen terhadap Kerukunan Umat Beragama

NU sebagai organisasi Islam yang menganut paham Ahlussunnah Wal Jamaah memiliki komitmen yang kuat terhadap kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, seorang pemimpin yang memiliki komitmen yang sama terhadap kerukunan antarumat beragama akan mendapatkan dukungan besar dari warga NU. Pemimpin yang dapat menjaga dan memperkuat kerukunan antarumat beragama serta mampu menangani isu-isu keagamaan dengan bijaksana akan dianggap sebagai pemimpin yang potensial.


Visi dan Rencana Pembangunan yang Jelas

Visi dan rencana pembangunan yang jelas juga menjadi kriteria yang dipertimbangkan oleh warga NU. Pemimpin yang memiliki visi yang kuat untuk mengarahkan negara ke arah yang lebih baik dan rencana pembangunan yang terperinci akan menarik perhatian dan mendapatkan dukungan dari warga NU. Rencana pembangunan yang inklusif, berbasis keadilan sosial, dan berpihak kepada masyarakat luas akan menjadi nilai tambah bagi seorang pemimpin.


Dalam menentukan pilihan pemimpin di Pilpres 2024, warga NU akan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang telah disebutkan di atas. Kepribadian dan integritas yang mulia, kecintaan terhadap Islam dan ulama, kinerja dan pengalaman yang mumpuni, visi dan rencana pembangunan yang jelas, serta komitmen terhadap kerukunan umat beragama akan menjadi faktor penentu dalam memilih pemimpin yang diharapkan dapat memimpin dengan baik dan mengayomi seluruh rakyat Indonesia.


Sumber: Nu Online.

9014244961" data-ad-slot="7625084436" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Continue to Next Post

Code will appear in second