Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Waspadai Korban Penipuan Kerja "Like" dan "Subscribe" Rugi Rp 44 Juta, Ini Cara Menghindarinya

chat penipuan online

Penipuan online punya beragam modus yang perlu diwaspadai, salah satunya seperti yang belakangan marak beredar adalah penipuan dengan modus menawarkan pekerjaan untuk melakukan tindakan “Like” dan “Subscribe” pada akun tertentu.

Baru-baru ini, modus penipuan kerja online seperti itu telah memakan korban dengan kerugian mencapai Rp 44 juta. A (28), salah satu pekerja di Tangerang, mengalami kerugian hingga Rp 44 juta setelah tergiur dengan tawaran pekerjaan yang disebarkan penipu.


Korban Penipuan Kerja "Like" dan "Subscribe"

A awalnya tergiur dengan iklan pekerjaan paruh waktu yang ditawarkan penipu melalui Instagram. Penipu menawarkan pekerjaan dengan keuntungan yang besar. Dengan iming-iming iklan seperti itu, A pun langsung menghubungi penipu.

Dalam menyebarkan penipuan kerja itu, penipu mengatasnamakan sebagai anak perusahaan salah satu e-commerce besar di Indonesia. Penipu mengatakan kepada A bahwa pekerjaan atau “misi” yang harus dilakukan adalah memperbanyak pengunjung di toko daringnya.

Misi palsu tersebut ditujukan agar toko daring penipu terkesan aktif dan banyak pengunjung. Pertama kali menjalankan misi, A diminta untuk menyetor uang Rp 100.000 terlebih dahulu. Setelah misi pertama dikerjakan, penipu mengirim balik uang itu dan memberikan tambahan.

Untuk mengerjakan misi selanjutnya, penipu meminta setora dengan nominal yang lebih besar. A menyetorkan uang Rp 500.000. Setelah mengerjakan misi, penipu mengirim balik uang setoran A dan menambahkan uang Rp 100.000. Jadi, A mendapat Rp 600.000.

Penipu mengiming-imingi A apabila menyetor uang lebih banyak maka komisi yang didapat juga bakal lebih banyak. Di misi ketiga, setoran yang diminta meningkat dari Rp 2 juta, Rp 4 juta, dan seterusnya.

Penipu terus memeras A dengan dalih uang setoran untuk mengerjakan misi agar mendapat komisi. A mengaku sudah keluar hingga belasan juta saat itu. Saat uangnya, A pun menagih janji komisi ke penipu.

Akan tetapi, penipu malah meminta A untuk setor lagi sebesar Rp 26 juta agar uangnya dikembalikan. A yang sudah tak ada uang bahkan disarankan oleh penipu agar meminjam uang untuk membayar setoran Rp 26 juta itu.

Lantaran ingin uangnya kembali, A menuruti permintaan penipu. Namun, A mirisnya tak mendapat kembali sepeser uang yang telah disetor itu. Semua uang yang sudah dikeluarkan A, termasuk setoran Rp 26 juta, tak dikembalikan oleh penipu.



Di era digital saat ini, media sosial menjadi salah satu platform yang sangat populer. Banyak orang yang menggunakan media sosial untuk berinteraksi, mendapatkan informasi, dan bahkan mencari peluang bisnis. Namun, tidak jarang juga kita mendengar kasus penipuan yang terjadi di media sosial, salah satunya adalah penipuan "like" dan "subscribe". Bagaimana cara menghindari penipuan ini? Simak informasi selengkapnya di artikel ini!


Apa itu Penipuan "Like" dan "Subscribe"?

Penipuan "like" dan "subscribe" terjadi ketika seseorang atau suatu entitas menawarkan jasa untuk meningkatkan jumlah "like" dan "subscribe" pada akun media sosial Anda dengan iming-iming hasil yang besar dalam waktu singkat. Mereka umumnya meminta bayaran tertentu sebelum mereka melakukan tindakan peningkatan tersebut.


Namun, seringkali peningkatan "like" dan "subscribe" yang dijanjikan tidak sesuai dengan kenyataan. Anda tidak mendapatkan jumlah yang diharapkan, dan uang yang telah Anda bayarkan pun lenyap begitu saja. Inilah yang membuat korban penipuan ini merasa dirugikan secara materiil.


Cara Menghindari Penipuan "Like" dan "Subscribe"

Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menghindari menjadi korban penipuan "like" dan "subscribe":


1. Teliti dan Cermati Penawaran

Ketika Anda menerima penawaran untuk meningkatkan jumlah "like" dan "subscribe" dengan iming-iming hasil yang besar, telitilah terlebih dahulu. Periksa reputasi dan testimoni dari penyedia layanan tersebut. Jika penawaran terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, maka kemungkinan besar itu adalah penipuan.


2. Riset Penyedia Layanan

Sebelum Anda melakukan pembayaran kepada penyedia layanan, lakukan riset terlebih dahulu. Cari informasi tentang mereka di internet, baca ulasan atau pengalaman orang lain yang pernah menggunakan layanan tersebut. Jika ada banyak keluhan atau testimonial negatif, sebaiknya hindari menggunakan jasa mereka.


3. Gunakan Layanan Terpercaya

Pilihlah penyedia layanan "like" dan "subscribe" yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Mintalah referensi dari teman atau kenalan yang telah menggunakan jasa tersebut. Layanan yang terpercaya tidak akan menjanjikan hasil yang tidak realistis dan akan memberikan garansi kepuasan kepada pelanggannya.


4. Perhatikan Kebijakan Media Sosial

Sebelum menggunakan jasa peningkatan "like" dan "subscribe", perhatikan kebijakan media sosial yang Anda gunakan. Beberapa platform mungkin melarang atau menghukum akun yang menggunakan jasa tersebut. Pastikan Anda tidak melanggar kebijakan tersebut agar akun Anda tetap aman dan tidak terkena sanksi.


5. Fokus pada Kualitas dan Konten Menarik

Daripada mencari cara-cara instan untuk meningkatkan "like" dan "subscribe", lebih baik fokus pada kualitas konten yang Anda bagikan di media sosial. Buatlah konten yang menarik dan bermanfaat bagi pengikut Anda. Dengan memberikan konten yang berkualitas, secara alami jumlah "like" dan "subscribe" akan meningkat seiring waktu.



Sumber: Kompas.com

9014244961" data-ad-slot="7625084436" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Continue to Next Post

Code will appear in second