Akibat Banjir dan Longsor di Lumajang Malang: 3 Orang Meninggal, Jembatan Terputus
Lumajang Malang menjadi saksi sebuah tragedi alam yang mengejutkan dan menghancurkan pada dini hari ini. Dampak banjir dan longsor yang terjadi telah merenggut nyawa tiga orang tak berdosa dan menyebabkan jembatan yang menghubungkan wilayah tersebut terputus. Kejadian ini merupakan pukulan telak bagi masyarakat setempat yang harus berjuang menghadapi bencana alam yang tak terduga ini.
Sejumlah kecamatan di Lumajang, Jawa Timur, dilanda banjir dan tanah longsor pada Jumat (7/7/2023) tengah malam sekira pukul 00.10 WIB. Banjir dan longsor ini dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi.
Demikian laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang yang diterima NU Online, Jumat (7/7/2023).
Banjir dan Longsor Merenggut Nyawa
Pada dini hari, Lumajang Malang dilanda oleh banjir dan longsor yang sangat menghancurkan. Akibatnya, tiga orang dinyatakan meninggal dunia dalam kejadian ini. Mereka adalah korban tak berdosa yang menjadi korban keganasan alam. Kepergian mereka meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan sahabat-sahabat mereka. Semoga mereka diberikan kekuatan dan ketabahan untuk menghadapi cobaan yang begitu berat ini.
Jembatan Terputus, Akses Terhambat
Banjir dan longsor di Lumajang Malang juga menyebabkan terputusnya sebuah jembatan yang menjadi akses vital bagi penduduk setempat. Jembatan yang menghubungkan wilayah ini sekarang tak dapat dilalui akibat kerusakan yang parah. Hal ini menghambat akses masyarakat menuju wilayah lainnya dan menyulitkan proses evakuasi serta bantuan yang diperlukan dalam situasi darurat seperti ini. Perbaikan jembatan menjadi salah satu prioritas utama yang harus segera dilakukan untuk mengembalikan aksesibilitas masyarakat.
Masyarakat Terdampak Harus Bertahan
55 keluarga terdampak pada bencana tersebut. Dalam situasi seperti ini, masyarakat terdampak harus bertahan dan saling membantu satu sama lain. Bantuan dan dukungan dari pemerintah serta organisasi kemanusiaan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, air bersih, pakaian, dan perlindungan. Evakuasi yang aman dan cepat juga menjadi prioritas untuk menyelamatkan nyawa yang masih terancam. Semoga bantuan dan dukungan segera tiba kepada mereka yang membutuhkan.
Adapun lokasi terdampak adalah:
1. Kecamatan Pronojiwo yang meliputi Desa Srikaton, Desa Supiturang, Desa Sumberurip, Desa Oro-oro Ombo
2. Kecamatan Candipuro meliputi Desa Sumberwuluh, Kloposawit, Sidomulyo, Jugosari
3. Kecamatan Tempursari meliputi Desa Kaliuling
4. Kecamatan Senduro
Kerugian Materiil
Banjir dan longsor juga menyebabkan akses jalan tertutup material longsor di 3 titik, 1 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah rusak sedang, 1 unit bengkel rusak sedang, 1 unit rumah rusak, 1 unit jembatan Lumajang-Malang terputus, 1 unit jembatan gantung terputus, 3 unit jembatan terlimpas aliran lahar.
Hingga berita ini diturunkan BPBD Kabupaten Lumajang masih terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Lumajang juga telah mengeluarkan peringatan dini dan bahaya ikutan yang berlaku 6 Juli 2023 Pukul 07:00 WIB sampai 7 Juli 2023 Pukul 07:00 WIB.
“Potensi hujan lebat dan berdampak banjir atau banjir bandang dapat terjadi di wilayah Provinsi Jawa Timur dengan status waspada,” tulis BPBD Lumajang.
Peringatan Penting akan Bencana Alam
Kejadian banjir dan longsor di Lumajang Malang menjadi peringatan yang penting bagi kita semua akan kekuatan dan kerentanan alam. Bencana alam dapat terjadi tanpa pemberitahuan dan dapat berdampak serius pada kehidupan manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu siap menghadapi dan merespons bencana dengan tepat dan efektif. Peningkatan kesadaran akan mitigasi bencana, perencanaan yang baik, serta koordinasi yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi kemanusiaan menjadi kunci dalam menghadapi bencana alam.
Sumber: Nu Online.