3 Kesunnahan bagi Jamaah Haji yang Baru Pulang dari Tanah Suci
Sejak Selasa (4/7/2023), jamaah haji mulai dipulangkan ke Tanah Air masing-masing. Termasuk jamaah haji asal Indonesia juga mulai dipulangkan ke Indonesia. Proses pemulangan jamaah haji dilakukan secara bertahap dari gelombang pertama, kemudian disusul gelombang berikutnya, begitu seterusnya. Demikian ini menyusul telah rampungngya fase pelaksanaan ibadah haji 2023.
Keutamaan dan Amalan yang Harus Dilakukan Jamaah Haji Setelah Kembali dari Mekah
Menjalankan ibadah haji merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial. Setelah menyelesaikan tugas suci ini, jamaah haji kembali ke tanah air dengan hati yang penuh rasa syukur dan kebahagiaan. Namun, perjalanan spiritual ini tidak berakhir di sana. Terdapat beberapa kesunnahan dan amalan yang sangat dianjurkan bagi jamaah haji yang baru pulang dari tanah suci. Artikel ini akan membahas 3 kesunnahan penting yang perlu dilakukan setelah kembali dari Mekah.
1. Membawa oleh-oleh untuk diberikan kepada keluarga yang ditinggalkannya
Anjuran ini juga tidak hanya berlaku bagi jamaah haji, tapi siapa pun yang usai melakukan perjalanan disunahkan membawa buah tangan untuk anak, istri, dan saudaranya.
2. Melaksanakan shalat dua rakaat di masjid atau mushala terdekat pada saat sampai di kampung halaman
3. Mengadakan naqi’ah
Naqi'ah yaitu perhelatan yang ditujukan untuk menyambut kedatangan orang yang baru tiba dari perjalanan jauh. Termasuk perjalanan menunaikan ibadah haji ini. Kegiatan ini dapat dilakukan keluarga jamaah haji yang sudah pulang atau masyarakat di lingkungannya. Biaya pengadaan selamatan ini bisa saja dari pihak keluarga, masyarakat, atau orang yang baru pulang haji.
Tiga kesunnahan yang disebutkan di atas didasarkan pada sebuah keterangan dalam kitab Hasyiyatul Qalyubi wa Umairah:
يندب أن يحج الرجل بأهله وأن يحمل هدية معه وأن يأتي إذا عاد من سفر ولو قصيرة بهدية لأهله، وأن يرسل لهم من يخبرهم بقدومه إن لم يعلموا به وأن لا يطرقهم ليلا، وأن يقصد أقرب مسجد فيصلي فيه ركعتين سنة القدوم، وأن يصنع أهله له وليمة تسمى النقيعة، وأن يتلقوه كغيرهم، وأن يقال له إن كان حاجا أو معتمرا: تقبل الله حجك أو عمرتك وغفر ذنبك وأخلف عليك نفقتك.
Artinya, "Seseorang haji bersama keluarganya dianjurkan dan membawa hadiah saat pulangnya. Apabila pulang dari perjalanan, meskipun perjalanan yang tidak terlalu jauh, ia dianjurkan membawa hadiah untuk keluarganya, dan mengutus orang untuk memberi kabar kepada keluarganya bila mereka belum mengetahui kedatangannya. Sebaiknya, jangan mendatangi mereka (sampai di rumah) pada waktu tengah malam. Dianjurkan pula mengerjakan shalat sunnah qudum dua rakaat di masjid terdekat. Bagi keluarganya, hendaklah mengadakan walimah, ini dinamakan naqi’ah, untuk menyambutnya. Apabila dia pulang haji, setiap orang dianjurkan menemuinya dan mengatakan, "Semoga Allah menerima haji dan umrahmu, dosamu diampuni, dan Allah SWT mengganti biaya perjalananmu."
Sebagaimana diketahui, masyarakat di Indonesia biasanya berduyun-duyun mendatangi rumah jamaah haji yang baru pulang dari Tanah Suci. Kedatangan mereka kadang untuk menyampaikan selamat dan meminta doa kepada orang-orang yang baru saja menyandang gelar haji itu.
Sumber: Nu Online.