Tips Aman untuk Jamaah Haji di Kota Makkah: Hindari Kejahatan dan Modus Penipuan
kangsantri.net - Kejahatan dapat terjadi di manapun dan kapanpun, bahkan di Kota Makkah, tempat suci bagi umat Islam yang memiliki Ka'bah di Masjidil Haram sebagai kiblat seluruh dunia. Saat musim haji, jutaan jamaah dari berbagai negara datang ke kota kelahiran Nabi Muhammad SAW untuk beribadah. Namun, ada beberapa kasus kejahatan yang dilaporkan, seperti yang terjadi pada seorang jamaah Indonesia dengan inisial AS.
Kejahatan di Kota Makkah: Kasus AS yang Menjadi Korban
Modus Penipuan dan Kejahatan yang Dilakukan
Pada tanggal 6 Juni 2023, AS menjadi korban kejahatan saat akan pulang ke hotel setelah beribadah di Masjidil Haram. Pelaku menggunakan modus dengan menawarkan bantuan atau tumpangan untuk diantarkan ke hotel. AS, yang keluar dari Masjidil Haram dan mengikuti rombongan yang bukan kelompoknya, baru menyadari bahwa ia sedang mengikuti rombongan yang salah. Saat ia bingung, seseorang menawari tumpangan pura-pura untuk mengantarnya ke hotel.
Namun, di tempat yang tidak diketahui, orang yang menawarkan pertolongan tersebut memaksa AS menyerahkan tas pinggangnya. Tas tersebut berisi handphone, uang Rp 6,6 juta, STNK, KTP, dan 1,250 riyal. Untungnya, korban tidak mengalami luka serius dan pelaku membiarkannya pergi.
Modus Operandi Pelaku Kejahatan di Kota Makkah
Tips dan Langkah Pencegahan yang Dapat Dilakukan Jamaah
Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Harun Ar Rasyid, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi beberapa modus operandi yang digunakan oleh pelaku kejahatan. Identifikasi ini kemudian disosialisasikan kepada jamaah baik sebelum keberangkatan maupun setibanya di tanah suci.
Salah satu modus operandi yang umum digunakan oleh pelaku kejahatan adalah mengincar jamaah yang lepas dari rombongan, terutama jamaah lansia atau yang terlihat bingung dengan arah pulang. Pelaku akan mendekat dan pura-pura menawarkan bantuan untuk mengantarkan pulang. Namun, tindakan kejahatan dilakukan setelah mendapatkan kepercayaan dari jamaah.
Untuk menghindari modus operandi tersebut, jamaah diwanti-wanti untuk selalu menggunakan bus shalawat saat berangkat dan pulang dari Masjidil Haram. Disarankan untuk menghindari penggunaan taksi atau mobil sewa, kecuali dalam keadaan darurat. Selain itu, ketua rombongan dan jamaah lainnya diminta untuk lebih memperhatikan jamaah lansia dan memastikan mereka tidak terpisah dari rombongan. Menjaga kebersamaan dan saling mengingatkan adalah hal yang penting.
Selain itu, jamaah juga disarankan untuk tidak membawa barang berharga saat bepergian ke Masjidil Haram. Bawalah uang secukupnya dan tetap kenakan gelang untuk memudahkan identifikasi jika terpisah dari rombongan. Jaga kesadaran dan waspada terhadap lingkungan sekitar, serta hindari percaya begitu saja pada orang yang tidak dikenal.
Penutup
Ketika menjalani ibadah haji di Kota Makkah, para jamaah harus selalu waspada terhadap kejahatan dan modus penipuan. Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang telah disosialisasikan oleh pihak penyelenggara, jamaah dapat mengurangi risiko menjadi korban kejahatan. Menggunakan transportasi yang aman, menjaga kebersamaan dalam rombongan, dan menghindari membawa barang berharga adalah beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan selama berada di tanah suci. Dengan demikian, jamaah dapat fokus dalam beribadah tanpa khawatir akan insiden kejahatan yang tidak diinginkan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan update Berita Terbaru Dari KangSantri.net