Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Merawat Kulit: Mengenal Penyakit Bisul dan Jenisnya

Merawat Kulit: Mengenal Penyakit Bisul dan Jenisnya

Merawat Kulit: Mengenal Penyakit Bisul dan Jenisnya - Kulit memiliki peran penting dalam melindungi organ tubuh manusia dan memberikan tampilan yang menarik. Namun, ketika kulit mengalami masalah atau terkena penyakit, hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri dan membuat seseorang enggan untuk tampil indah dan terbuka. Kulit yang sehat dan indah sering kali menjadi simbol dari kemampuan seseorang dalam merawat kesehatan dan kecantikan tubuhnya. Namun, tidak semua masalah kulit menunjukkan ketidakmampuan seseorang dalam menjaga kebersihan. Sebagian besar penyakit kulit disebabkan oleh kuman dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang penyakit bisul, termasuk definisi, penyebab, gejala, dan jenisnya.

Pengertian Penyakit Bisul

Penyakit bisul adalah penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya benjolan merah pada kulit yang terasa sakit dan berdenyut. Benjolan ini akan terus membesar dan mengandung cairan nanah di dalamnya. Penyakit bisul disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebabkan peradangan pada folikel rambut, yaitu tempat tumbuhnya rambut atau bulu pada kulit. Bisul biasanya muncul di daerah kulit yang ditumbuhi rambut seperti ketiak, bokong, leher, lengan, paha, dan kelopak mata.

Tahapan Proses Terjadinya Bisul

Proses terjadinya bisul melalui beberapa tahap, antara lain:

  1. Warna kemerahan pada kulit dan munculnya benjolan seperti jerawat.
  2. Kulit disekitar benjolan memerah, membengkak, dan terasa hangat.
  3. Benjolan membesar dan terdapat nanah di dalamnya.
  4. Terbentuk titik putih di tengah benjolan yang memuncak menjadi mata bisul.
  5. Pecahnya bisul dan keluarnya cairan nanah.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Meskipun bisul dapat sembuh dengan sendirinya, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis, antara lain:

  • Menyebabkan demam.
  • Bisul terus membesar dan sangat sakit.
  • Muncul di dalam hidung, wajah, atau tulang belakang.
  • Penderita memiliki masalah dengan sistem imun atau sedang dalam pengobatan yang memengaruhi sistem imun.
  • Tidak sembuh dalam waktu lebih dari 14 hari.
  • Sering kambuh.
  • Tumbuh lebih dari satu benjolan di lokasi yang sama (bisul sabut atau karbunkel).
  • Penyebab Bisul

    Bisul disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama jenis Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat masuk ke dalam folikel rambut melalui luka kecil pada kulit atau melalui kontak langsung dengan permukaan yang terinfeksi. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bisul meliputi:

    1. Kurangnya kebersihan dan sanitasi: Kurang menjaga kebersihan kulit dan lingkungan dapat memperbesar risiko infeksi bakteri.
    2. Kerentanan individu: Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik yang membuat mereka rentan terhadap infeksi bakteri, termasuk infeksi Staphylococcus aureus.
    3. Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita diabetes, HIV/AIDS, atau sedang menjalani pengobatan imunosupresif, memiliki risiko lebih tinggi terkena bisul.
    4. Kontak dengan individu terinfeksi: Bakteri Staphylococcus aureus dapat menyebar melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi, atau melalui penggunaan barang-barang pribadi yang terkontaminasi, seperti handuk atau pakaian.
    5. Pada beberapa kasus, bisul juga dapat terjadi sebagai akibat dari kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti penyakit kulit, diabetes, obesitas, atau gangguan hormonal.

    Gejala Bisul

    Bisul umumnya ditandai dengan gejala-gejala berikut:

    1. Benjolan merah pada kulit: Bisul awalnya muncul sebagai benjolan merah yang terasa sakit dan berdenyut di area yang terinfeksi.
    2. Peradangan kulit: Kulit di sekitar benjolan dapat menjadi merah, membengkak, dan terasa hangat ketika disentuh.
    3. Pembengkakan benjolan: Benjolan bisul akan membesar dan mengandung nanah di dalamnya seiring berjalannya waktu.
    4. Mata bisul: Terdapat titik putih di tengah benjolan yang menandakan pembentukan mata bisul.
    5. Pecahnya bisul: Pada tahap akhir, bisul akan pecah dan mengeluarkan cairan nanah, yang seringkali diikuti dengan penurunan rasa sakit.

    Jenis-jenis Bisul

    Terdapat beberapa jenis bisul yang dapat muncul pada kulit, antara lain:

    1. Bisul tunggal: Bisul tunggal adalah bisul yang muncul secara terisolasi di suatu area kulit.
    2. Bisul berulang: Bisul berulang adalah kondisi di mana seseorang sering mengalami bisul yang muncul secara berulang pada area kulit tertentu.
    3. Bisul sabut: Bisul sabut, juga dikenal sebagai karbunkel, merupakan kumpulan bisul yang terhubung satu sama lain oleh saluran peradangan. Biasanya terjadi pada area kulit yang lebih besar dan lebih dalam dibandingkan dengan bisul tunggal.
    4. Bisul di dalam hidung: Bisul juga dapat muncul di dalam hidung, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat bernapas dan mengeluarkan ingus berdarah.
    5. Bisul di daerah sensitif: Bisul juga dapat muncul di daerah sensitif seperti pangkal paha, lipatan kulit, atau area genital. Bisul pada area ini dapat lebih menyakitkan dan memerlukan perhatian medis lebih lanjut.

    Pengobatan dan Pencegahan Bisul

    Pengobatan bisul umumnya melibatkan perawatan diri dan penggunaan obat-obatan tertentu. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengobati bisul:

    1. Mengompres hangat: Mengompres area bisul dengan kain yang direndam air hangat dapat membantu mengurangi rasa sakit, mempercepat pematangan bisul, dan mendorong keluarnya nanah.
    2. Membersihkan dengan lembut: Membersihkan bisul dengan sabun antibakteri atau larutan antiseptik dapat membantu mencegah penyebaran infeksi.
    3. Menghindari pemencetan bisul: Hindari mencoba memencet atau menusuk bisul, karena tindakan ini dapat menyebabkan penyebaran infeksi atau membentuk bekas luka.
    4. Mengganti perban: Jika bisul telah pecah, penting untuk mengganti perban secara teratur agar area tersebut tetap bersih dan terlindungi dari infeksi.
    5. Minum obat antibiotik: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk mengobati bisul yang parah atau ketika infeksi telah menyebar.
    6. Menghindari penyebaran infeksi: Untuk mencegah penyebaran infeksi, hindari kontak langsung dengan orang lain, jangan berbagi barang-barang pribadi, seperti handuk atau pakaian, dan cuci tangan secara teratur.

    Untuk mencegah bisul, langkah-langkah berikut dapat diambil:

    1. Menjaga kebersihan kulit: Mandi secara teratur dan menjaga kebersihan kulit dapat membantu mengurangi risiko infeksi bakteri.
    2. Menghindari luka pada kulit: Mencegah terjadinya luka pada kulit, termasuk luka goresan atau gigitan serangga, dapat membantu mencegah masuknya bakteri penyebab bisul.
    3. Menghindari kontak dengan individu terinfeksi: Hindari kontak langsung dengan orang yang memiliki bisul atau infeksi kulit lainnya, serta hindari menggunakan barang-barang pribadi mereka.
    4. Mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman: Pakaian yang ketat atau gesekan berlebihan pada kulit dapat memicu iritasi dan luka yang dapat mempermudah masuknya bakteri.
    5. Meningkatkan kekebalan tubuh: Menjaga gaya hidup sehat dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan menghindari stres dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Penting untuk dicatat bahwa jika bisul Anda tidak kunjung sembuh, terasa sangat sakit, atau terjadi komplikasi seperti demam, pembengkakan yang parah, atau kemerahan yang meluas, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.

    Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Tetaplah menjaga kebersihan dan kesehatan kulit Anda.

    Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan update Berita Terbaru Dari KangSantri.net

9014244961" data-ad-slot="7625084436" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Continue to Next Post

Code will appear in second