Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Meningkatkan Keamanan dan Pelayanan Jemaah Haji dengan Tanda Pengenal Berbasis Teknologi

 jemaah haji, tanda pengenal, teknologi informasi, keamanan, pelayanan, GPS, kesesatan, tersesat, jemaah lansia

kangsantri.net - Pemerintah Indonesia sedang mengkaji penggunaan tanda pengenal berbasis teknologi seperti Global Positioning System (GPS) pada jemaah haji Indonesia, terutama jemaah lansia. Tujuan dari langkah ini adalah untuk memudahkan pencarian jemaah yang tersesat atau terpisah dari rombongan. Dalam kunjungan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah di Madinah, ia menyatakan bahwa tanda pengenal yang saat ini digunakan untuk jemaah lansia belum memadai dan representatif, sehingga sudah saatnya menggunakan tanda pengenal berbasis teknologi informasi.

Meningkatkan Keamanan dan Pelayanan Jemaah Haji dengan Tanda Pengenal Berbasis Teknologi

Kendala Pencarian dan Keberadaan Jemaah Haji

Kesesatan jemaah haji Indonesia di sekitar Masjid Nabawi, Madinah sering terjadi, terutama setelah sholat Jumat tanggal 28 Mei 2023. Mayoritas jemaah tersesat karena mereka tidak mengingat pintu masuk Masjid Nabawi dan tidak menghafal lokasi hotel tempat mereka menginap. Hal serupa juga terjadi di Masjidil Haram, Makkah, di mana banyak jemaah tersesat karena lupa pintu masuk dan keluar, sehingga mengalami kesulitan dalam kembali ke hotel.

Pemerintah dan Kementerian Agama (Kemenag) menyadari tantangan ini dan mencoba mencari solusi untuk meningkatkan keamanan dan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkenalkan tanda pengenal berbasis teknologi informasi, seperti kartu merah putih yang dilengkapi dengan barcode yang bisa di-scan menggunakan aplikasi Haji Pintar petugas.

Peningkatan Keamanan dan Pelayanan dengan Tanda Pengenal Berbasis Teknologi

Kartu merah putih yang digunakan oleh jemaah haji Indonesia pada tahun 2023 memiliki berbagai informasi penting, seperti nama lengkap, asal jemaat, alamat hotel, sektor tinggal, nomor kontak ketua rombongan, dan nomor kloter. Informasi-informasi ini disimpan dalam bentuk barcode yang dapat di-scan oleh petugas menggunakan aplikasi Haji Pintar.

Dengan menggunakan teknologi ini, petugas dapat dengan mudah melacak keberadaan jemaah yang tersesat atau terpisah dari rombongan. Jika seorang jemaah hilang, petugas dapat menggunakan aplikasi Haji Pintar untuk mencari informasi terkait lokasi hotel dan kontak ketua rombongan. Hal ini akan mempercepat proses pencarian dan membantu jemaah untuk segera bergabung kembali dengan rombongan.

Manfaat Penggunaan Tanda Pengenal Berbasis Teknologi bagi Jemaah Haji

Penggunaan tanda pengenal berbasis teknologi, seperti kartu merah putih dengan barcode, memiliki manfaat yang signifikan bagi jemaah haji. Pertama, tanda pengenal ini memudahkan petugas dalam melacak keberadaan jemaah yang tersesat atau terpisah. Dengan mengandalkan teknologi GPS, petugas dapat mengetahui posisi tepat jemaah dan memberikan bantuan segera.

Kedua, tanda pengenal ini juga memberikan keamanan ekstra bagi jemaah, terutama jemaah lansia yang rentan tersesat atau kehilangan orientasi. Dalam situasi darurat, tanda pengenal berbasis teknologi ini dapat menjadi alat vital dalam menemukan dan membantu jemaah yang membutuhkan pertolongan.

Penutup

Pemerintah Indonesia tengah mengkaji penggunaan tanda pengenal berbasis teknologi, seperti GPS, untuk jemaah haji Indonesia, khususnya jemaah lansia. Langkah ini diambil guna meningkatkan keamanan dan pelayanan bagi jemaah yang tersesat atau terpisah dari rombongan. Dengan adanya tanda pengenal berbasis teknologi, seperti kartu merah putih dengan barcode, petugas dapat dengan mudah melacak dan membantu jemaah yang membutuhkan.

Penggunaan teknologi informasi dalam tanda pengenal jemaah haji memberikan manfaat besar, termasuk mempercepat proses pencarian dan memberikan keamanan ekstra. Selain itu, penting juga untuk mengimbau jemaah agar tidak memberikan uang tip kepada petugas di bandara, karena pelayanan di bandara bagi jemaah haji Indonesia secara gratis. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengalaman ibadah haji bagi jemaah Indonesia dapat menjadi lebih aman, nyaman, dan lancar.

Sumber Berita

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan update Berita Terbaru Dari KangSantri.net

9014244961" data-ad-slot="7625084436" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Continue to Next Post

Code will appear in second