Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Manfaat dan Keutamaan Badal Haji: Melakukan Ibadah untuk Orang Sakit


kangsantri.net - Badal haji, yang secara harfiah berarti pengganti haji, merupakan konsep yang penting dalam agama Islam. Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, menjelaskan pentingnya melakukan badal haji bagi orang sakit parah. Dalam pandangan Gus Baha, badal haji tidak harus menunggu sampai orang yang dibadali wafat. Dalam kajian tafsir Jalalain di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembangan Ilmu Al Qur'an (LP3IA) Narukan, Rembang, Gus Baha mengungkapkan pentingnya menghilangkan kekeliruan dan mengedepankan kebenaran dalam melaksanakan ibadah haji bagi orang yang tidak mampu.

Menghilangkan Kekeliruan dalam Tradisi Menghajikan Orang Sakit

Gus Baha menyoroti kekeliruan dalam tradisi masyarakat Indonesia yang menghajikan orang tua yang sakit hanya setelah wafat. Menurutnya, menunggu hingga orang tersebut meninggal dunia adalah pandangan yang keliru. Dalam perspektif fiqih, jika seseorang mengalami uzur sakit yang tidak mungkin sembuh, maka hajinya dapat dibadalkan. Gus Baha menegaskan bahwa kekeliruan semacam ini tidak boleh diteruskan.

Murahnya Harga dan Keuntungan Badal Haji

Salah satu alasan utama yang menyebabkan orang menunggu hingga wafat untuk melakukan badal haji adalah faktor biaya yang lebih murah. Gus Baha menunjukkan bahwa beberapa Muthowif menawarkan harga badal haji sekitar Rp. 3-4 juta. Namun, dia menekankan bahwa alasan murah tidak boleh menjadi faktor penundaan dalam melaksanakan badal haji. Sebaliknya, ia meminta masyarakat untuk mau menghajikan orang tua yang sakit parah sebelum wafat, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam niat dan proses badal haji.

Syarat dan Ketentuan Badal Haji

Gus Baha menjelaskan bahwa syarat sahnya haji adalah adanya istitho'ah (kemampuan), baik istitho'ah bi nafsihi (kemampuan secara pribadi) maupun istitho'ah bi ghoirihi (kemampuan dengan orang lain). Istitho'ah bi ghoirihi ini dapat dilakukan ketika seseorang meninggal dunia atau mengalami sakit parah seperti stroke. Oleh karena itu, Gus Baha berpendapat bahwa badal haji sebaiknya dilakukan ketika orang sakit tersebut masih hidup.

Partisipasi dan Niat Dalam Proses Badal Haji

Gus Baha menekankan pentingnya partisipasi dan niat dalam proses badal haji. Menurutnya, meskipun orang tersebut sakit parah, mereka harus memiliki kemampuan untuk memutuskan menjual aset berharga atau harta lainnya guna menambah biaya badal haji. Selain itu, mereka juga memiliki hak untuk memilih orang yang akan melakukan badal haji. Gus Baha berpendapat bahwa melaksanakan badal haji saat orang sakit masih hidup akan memastikan bahwa pikiran mereka tetap terfokus pada ibadah haji dan tidak menganggapnya sebagai masalah.

Pentingnya Niat Dalam Ibadah

Gus Baha menekankan bahwa Tuhan sangat memperhatikan niat seseorang saat melakukan ibadah, termasuk haji ke Baitullah. Oleh karena itu, badal haji sebaiknya dilakukan ketika orang sakit masih hidup, meskipun mereka sedang mengalami penyakit. Hal ini akan memastikan bahwa ada niat yang kuat untuk melaksanakan ibadah haji, dan jika ada perbedaan pendapat, masalah tersebut dapat dijelaskan dalam konteks haji. Dengan demikian, ibadah haji tidak akan dianggap sebagai masalah.

Penutup

Kesimpulannya, badal haji merupakan konsep penting dalam agama Islam yang memungkinkan seseorang untuk melakukan ibadah haji atas nama orang sakit parah. Gus Baha menekankan pentingnya menghilangkan kekeliruan dan melaksanakan badal haji ketika orang tersebut masih hidup. Dalam konteks ini, partisipasi, niat, dan kemampuan finansial menjadi faktor penting. Melalui pemahaman yang tepat tentang badal haji, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan memperoleh manfaat spiritual yang besar.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan update Berita Terbaru Dari KangSantri.net

9014244961" data-ad-slot="7625084436" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Continue to Next Post

Code will appear in second