Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Cinta Abdurrahman bin Abi Bakar: Antara Impian dan Kehampaan

Abdurrahman bin Abi Bakar, Laila bintu Al Judi, kisah cinta, Syam, perang, tawanan, impian, kehampaan

kangsantri.net - Dalam sejarah terdapat banyak kisah cinta yang menggugah hati, dan salah satunya adalah kisah cinta Abdurrahman bin Abi Bakar dengan Laila bintu Al Judi. Kisah ini menceritakan betapa kuatnya daya tarik asmara yang menguasai hati Abdurrahman saat pertama kali melihat Laila. Namun, seperti kebanyakan kisah cinta yang tidak sempurna, ada banyak rintangan dan perubahan yang harus dihadapi oleh kedua belah pihak. Mari kita telusuri perjalanan cinta yang menarik ini.

Kisah Cinta Abdurrahman bin Abi Bakar dengan Laila bintu Al Judi

Pertemuan Tak Terduga

Di suatu hari, Abdurrahman bin Abi Bakar berangkat ke Syam untuk berdagang. Namun, dalam perjalanan tersebut, takdir mempertemukannya dengan seorang wanita cantik bernama Laila bintu Al Judi. Cinta pun tumbuh di dalam hati Abdurrahman dengan cepat, seperti panah asmara yang menusuk hatinya. Ia merasa terpesona oleh kecantikan dan pesona Laila, dan seringkali merangkai bait-bait syair untuk mengungkapkan perasaannya.

Bait-bait syair yang pernah ia rangkai antara lain:

"Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah,

Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?

Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita,

Paras wajahnya selalu membayangi mataku dan menghuni batinku.

Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,

Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu."

Pesan Khalifah Umar bin Al Khattab

Karena Abdurrahman begitu sering menyebut nama Laila, Khalifah Umar bin Al Khattab merasa iba kepadanya. Ketika Khalifah Umar mengutus pasukan perang untuk menaklukkan Syam, ia memberikan pesan kepada panglima perangnya untuk memberikan Laila kepada Abdurrahman jika ia ditawan. Dan takdir yang luar biasa, setelah kaum Muslimin berhasil menguasai Syam, Laila menjadi salah satu tawanan perang. Impian Abdurrahman pun akhirnya menjadi kenyataan.

Kekecewaan dan Perubahan Hati

Anda dapat membayangkan kebahagiaan Abdurrahman saat Laila akhirnya menjadi miliknya. Namun, cinta mereka tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan. Abdurrahman mulai melupakan istri-istrinya yang lain, yang merasa tidak diperlakukan dengan adil. Mereka akhirnya mengadukan perilaku Abdurrahman kepada 'Aisyah, istri Rasulullah yang juga saudara kandungnya.

Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman menjawab dengan penuh kekaguman, "Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?"

Namun, takdir berkata lain. Laila terkena penyakit yang menyebabkan bibirnya terjatuh dan giginya selalu terlihat. Cinta Abdurrahman perlahan-lahan memudar dan sirna. Abdurrahman yang sebelumnya melupakan istri-istrinya yang lain, kini berubah menjadi kasar dan enggan melihat Laila. Keadaan ini membuat Laila merasa tak bisa menerima perlakuan tersebut dan ia akhirnya mengadukan suaminya kepada 'Aisyah.

Pilihan yang Membawa Kehampaan

Mendengar keluhan Laila, 'Aisyah menegur saudaranya dengan tegas, "Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dengan berlebihan. Sekarang engkau membencinya dengan berlebihan. Sekarang, pilihlah: Perlakukan dia dengan adil atau kembalikan dia kepada keluarganya."

Didesak oleh saudarinya, Abdurrahman akhirnya memutuskan untuk mengembalikan Laila kepada keluarganya. Impian yang begitu manis itu menjadi kehampaan. Abdurrahman menyadari bahwa cintanya pada Laila hanya sebatas penampilan fisik semata, dan ia gagal untuk melihat kecantikan yang sejati.

Penutup

Kisah cinta Abdurrahman bin Abi Bakar dengan Laila bintu Al Judi mengajarkan kita bahwa cinta yang didasarkan hanya pada penampilan fisik akan berakhir dengan kehampaan. Impian Abdurrahman untuk mendapatkan cinta sejati sirna karena kegagalan dalam menghargai dan memperlakukan Laila dengan baik. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa cinta yang bertahan adalah cinta yang didasarkan pada nilai-nilai yang lebih dalam dan bukan hanya pada tampilan luar semata.

(Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)


Ikuti Sosial media kami untuk mendapatkan update terbaru dari Kang Santri:
Halaman:

1 2 3
9014244961" data-ad-slot="7625084436" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Continue to Next Post

Code will appear in second