Fatayat Nahdlatul Ulama: Organisasi dengan Komitmen dan Semangat Berkhidmat
Fatayat Nahdlatul Ulama bukanlah sekadar perkumpulan arisan, melainkan sebuah organisasi yang memiliki peraturan yang mengaturnya. Organisasi ini memiliki komitmen dan semangat berkhidmat yang tinggi, dan seluruh kadernya wajib mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. Dalam Konferensi Cabang Istimewa Ke-4 Fatayat NU Pimpinan Cabang Istimewa Fatayat NU Taiwan, Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU, Hj Margaret Aliyatul Maimunah, menekankan pentingnya peraturan organisasi dan semangat berkhidmat dalam kegiatan ini.
Peraturan Organisasi sebagai Landasan Fatayat NU
Revitalisasi dan Pengembangan Kader
Dalam forum tertinggi organisasi, yaitu kongres, peraturan organisasi Fatayat NU hanya dapat direvisi, ditambah, atau dikurangi isinya. Hal ini menunjukkan komitmen Fatayat NU untuk menjaga keutuhan organisasi dan menjalankan visi serta misi yang telah ditetapkan. Para kader diharapkan tunduk dan patuh terhadap peraturan ini, sebagai landasan dalam berkhidmat dan berproses dalam organisasi.
Fatayat NU juga memiliki fokus dalam pengembangan kader. Ketua Umum, Hj Margaret Aliyatul Maimunah, memberikan pesan kepada para kader agar tetap semangat berkhidmat dan terus belajar serta berproses dalam organisasi. Semangat ini penting untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi kader Fatayat NU, sehingga mereka dapat berkontribusi secara maksimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.
Kunjungan ke Pemakaman Waliyullah
Mengenal Syekh Muhammad Umar Bai Chongxi
Selama kunjungannya ke Taiwan, Hj Margaret Aliyatul Maimunah merasa bersyukur karena bisa berziarah ke pemakaman waliyullah yang terletak di sana. Salah satu waliyullah yang dimaksud adalah Syekh Muhammad Umar Bai Chongxi, seorang Jenderal Republik Tiongkok dan Muslim Nasionalis Tiongkok. Syekh Umar Bai Chongxi adalah tokoh yang berpengaruh dan pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan pertama Republik Tiongkok.
Hj Margaret Aliyatul Maimunah bercerita bahwa ia baru mendengar tentang Syekh Muhammad Umar Bai Chongxi ketika ia berada di Taiwan pada akhir Januari lalu. Namun, ia tidak ingin melewatkan kesempatan untuk berziarah ke makam beliau ketika kembali ke Taiwan. Keberhasilannya mendapatkan kesempatan ini adalah anugerah dari Allah, dan ia berharap mendapatkan limpahan berkah-Nya.
Terima Kasih atas Kerja Sama dan Harapan untuk Masa Depan
Penghargaan untuk Fatayat NU Taiwan
Hidayah, Ketua demisioner Fatayat NU Taiwan masa khidmat 2020-2023, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus dan kader Fatayat NU Taiwan atas kerja sama yang telah terjalin selama ini. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi amal baik bagi semua pihak yang terlibat.
Hidayah juga memberikan pesan kepada Fatayat NU Taiwan agar tetap semangat berkhidmat dan berjuang untuk memperkuat organisasi ini. Meskipun masa khidmatnya berakhir pada bulan Agustus 2023, ia berupaya untuk mempercepat proses transisi kepemimpinan agar tidak ada beban yang terjadi saat pulang ke Indonesia.
Hidayah berharap agar Fatayat NU Taiwan dapat terus berkembang dan menghasilkan lebih banyak kader-kader yang berkualitas. Dengan peningkatan sumber daya yang mandiri, tangguh, militan, dan berakhlaqul karimah, para kader Fatayat NU akan membawa bukan hanya rezeki, tetapi juga ilmu keorganisasian yang dapat diaplikasikan di daerah masing-masing.
Masa Depan Cerah dengan Penguatan Struktur dan Peningkatan SDM
Visi Kepemimpinan Baru
Dalam Konfercab tersebut, Imroatul Mufidah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Fatayat NU Taiwan. Ia adalah kader Fatayat NU PAC Taichung. Imroatul mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus dan kader atas kerja sama yang baik, dan ia berharap program kerja yang telah direkomendasikan dalam Konfercab IV dapat dilaksanakan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Imroatul menyampaikan bahwa sesuai dengan pesan dari pimpinan pusat dan hasil rekomendasi Konfercab, mereka akan melakukan penguatan struktur dan fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) kader. Pengakaderan secara kontinu baik melalui pendidikan formal maupun non-formal akan menjadi prioritas. Selain itu, mereka juga akan berkomunikasi intensif dengan PCINU Taiwan untuk membentuk struktur kepengurusan di wilayah-wilayah yang belum memiliki Pimpinan Anak Cabang (PAC).
Penutup
Fatayat Nahdlatul Ulama adalah sebuah organisasi yang memiliki peraturan organisasi yang harus diikuti oleh seluruh kader. Dalam Konferensi Cabang Istimewa di Taiwan, komitmen dan semangat berkhidmat menjadi fokus utama. Fatayat NU juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan kader dan menghargai kerja sama yang telah terjalin. Dengan kepemimpinan baru, diharapkan Fatayat NU Taiwan dapat terus memperkuat struktur organisasi, meningkatkan SDM kader, dan melaksanakan program-program dengan baik sesuai dengan visi dan misi organisasi.
Sumber BeritaSumber Berita
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan update Berita Terbaru Dari KangSantri.net