Daging Hasil Rekayasa Laboratorium: Terobosan Baru di Dunia Kuliner Amerika
kangsantri.net - Dunia kuliner Amerika sedang diramaikan oleh inovasi terbaru, yaitu daging hasil rekayasa laboratorium yang kini bisa dinikmati oleh semua orang. Dua perusahaan rintisan, GOOD Meat dan UPSIDE Foods, baru-baru ini menerima persetujuan dari Departemen Pertanian AS (USDA) untuk menjual produk daging hasil rekayasa laboratorium mereka. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi terobosan ini dan dampaknya terhadap industri makanan.
Persetujuan dari FDA dan USDA
GOOD Meat dan UPSIDE Foods telah melewati serangkaian uji coba ketat dan mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA). FDA menyatakan bahwa produk ayam hasil rekayasa laboratorium dari kedua perusahaan tersebut aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Persetujuan FDA ini menjadi tonggak penting bagi industri ini, karena memungkinkan produk ayam langsung dibuat dari sel hewan untuk dinikmati oleh konsumen Amerika.
Untuk mendapatkan izin produksi dan penjualan daging hasil rekayasa lab ini, tim ilmuwan makanan, ahli biologi molekuler, dan insinyur teknis UPSIDE Foods harus melewati tiga tahap regulasi yang ketat.
Tahapan Regulasi yang Ketat
Tahap pertama adalah mendapatkan Surat "Tanpa Pertanyaan" ("No Questions" Letter) dari FDA. Surat ini menunjukkan bahwa produk mereka memenuhi persyaratan keamanan pangan yang ditetapkan. Tahap berikutnya adalah mendapatkan Persetujuan Label (Label Approval) dari USDA, yang menjamin bahwa informasi produk yang tertera pada kemasan sudah sesuai dan jelas. Terakhir, mereka harus memperoleh Izin Inspeksi (Grant of Inspection) dari USDA, yang membuktikan bahwa fasilitas produksi dan proses pembuatan daging rekayasa laboratorium mereka telah memenuhi standar keamanan dan sanitasi yang ketat.
Proses Pembuatan Daging Hasil Rekayasa Laboratorium
Daging hasil rekayasa laboratorium, yang juga dikenal sebagai "cultured meat," merupakan produk protein yang dibudidayakan berbasis sel dan dikembangkan di dalam laboratorium. Proses pembuatannya dimulai dengan meletakkan sel punca (stem cell) dari hewan yang diinginkan ke dalam wadah yang disebut kultivator. Selanjutnya, sel-sel tersebut diberikan campuran nutrisi yang tepat agar dapat berkembang biak dan tumbuh menjadi daging yang siap dikonsumsi.
UPSIDE Foods menjelaskan bahwa proses ini memakan waktu sekitar dua hingga tiga pekan sebelum daging rekayasa tersebut siap untuk dipanen, diformulasikan, dan dinikmati oleh para konsumen.
Keberlanjutan dan Alternatif Protein
Dengan adanya daging hasil rekayasa laboratorium ini, kita melihat adanya terobosan baru dalam industri makanan. Selain potensi untuk mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan dari peternakan tradisional, daging ini juga menawarkan alternatif protein yang lebih berkelanjutan dan etis. Konsumsi daging hasil rekayasa laboratorium dapat membantu mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim.
Peluang dan Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya persetujuan penjualan dari USDA, diharapkan bahwa produk daging rekayasa laboratorium akan semakin mudah diakses oleh masyarakat Amerika. Hal ini juga membuka peluang bagi inovasi kuliner lainnya, serta menunjukkan betapa majunya industri pangan dalam menghadapi tantangan zaman.
Penutup
Dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih baik untuk industri pangan, baik dari segi keberlanjutan maupun kesehatan, daging hasil rekayasa laboratorium membawa harapan baru. Kehadirannya dapat mendorong perkembangan teknologi dan memperluas pilihan konsumen di dunia kuliner. Dengan menghadirkan alternatif protein yang berkelanjutan, daging hasil rekayasa laboratorium menjadi terobosan penting dalam menciptakan masa depan yang lebih baik untuk industri makanan.
SumberSumber
Ikuti Sosial media kami untuk mendapatkan update terbaru dari Kang Santri: