Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Kisah Abu Nawas yang Paling Lucu, Menghibur dan Menyegarkan Pikiran


Abu Nawas adalah seorang penyair dan sastrawan terkenal dari Abad Pertengahan yang berasal dari Persia. Ia terkenal karena kejenakaannya yang cerdas dan humor yang tajam. Kisah-kisah Abu Nawas menjadi bagian integral dari warisan budaya Timur Tengah dan karya-karyanya dihargai di seluruh dunia. 


Berikut adalah lima kisah Abu Nawas yang paling lucu yang pasti akan membuat Anda tertawa dan merenung.

Abu Nawas dan Kambing Ajaib

Suatu hari, seorang pedagang kaya mengadakan pesta di rumahnya dan mengundang banyak tamu. Abu Nawas juga diundang, tetapi ia datang terlambat. Ketika ia tiba, makanan sudah habis. Tanpa malu, Abu Nawas mencuri seekor kambing milik pedagang tersebut dan membawanya pulang untuk dimasak. Ketika pedagang itu mengetahui pencurian itu, ia marah dan menemui Abu Nawas.

Abu Nawas dengan tenang menjelaskan bahwa kambing itu adalah kambing ajaib yang bisa berbicara dan memberi tahu dia bahwa dia ingin dimakan oleh Abu Nawas. Pedagang itu tidak percaya dan menuntut kambingnya kembali. Abu Nawas setuju, tetapi hanya jika pedagang itu mau mengundang semua tamu pesta untuk menyaksikan kambing ajaib berbicara. Pedagang itu setuju dan mengumpulkan semua tamu, termasuk hakim.

Ketika semua orang berkumpul, kambing itu tetap diam. Hakim meminta Abu Nawas menjelaskan dirinya, dan dengan cerdik, Abu Nawas menjawab, "Tuan Hakim, apakah Anda benar-benar percaya bahwa kambing bisa berbicara?" Hakim tertawa dan memutuskan bahwa pedagang itu bodoh karena percaya pada cerita Abu Nawas. Abu Nawas dibebaskan dan kambing itu tetap menjadi miliknya.

Abu Nawas dan Kebohongan Terbesar

Raja suatu kerajaan mengadakan kompetisi untuk menentukan siapa yang bisa mengatakan kebohongan terbesar. Pemenang akan diberi hadiah yang besar. Abu Nawas ikut serta dan mengklaim bahwa ia memiliki kebun anggur yang buahnya bisa membuat orang muda kembali menjadi bayi.

Orang-orang tertawa, tetapi seorang tua yang berusia 100 tahun datang dan mengatakan bahwa ia telah minum anggur dari kebun Abu Nawas 50 tahun yang lalu dan ia merasa seperti bayi lagi. Abu Nawas menang kompetisi itu karena kebohongan terbesar bukanlah ceritanya, melainkan kesaksian orang tua tersebut.

Abu Nawas dan Lomba Lari

Abu Nawas dan teman-temannya mengadakan lomba lari. Abu Nawas berlari paling lambat dan akhirnya datang terakhir. Teman-temannya mengejeknya karena kekalahannya, tetapi Abu Nawas berkata, "Aku menang, karena aku adalah yang paling dekat dengan garis start!" 

Teman-temannya tertawa dan mengakui kecerdikan Abu Nawas yang selalu bisa melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.

Abu Nawas dan Pertanyaan Sang Raja

Suatu hari, raja ingin menguji kecerdasan Abu Nawas dan mengajukan tiga pertanyaan kepadanya. Pertanyaan pertama adalah, "Apa yang lebih cepat, angin atau suara?" Abu Nawas menjawab, "Kedua-duanya, Tuan. Suara lebih cepat saat mengatakan 'angin' dan angin lebih cepat saat membawa suara."

Pertanyaan kedua adalah, "Apa yang lebih berharga, emas atau perak?" Abu Nawas menjawab, "Tergantung pada kebutuhan, Tuan. Emas lebih berharga jika Anda ingin membeli sesuatu yang mahal, dan perak lebih berharga jika Anda ingin membeli sesuatu yang murah."

Pertanyaan ketiga adalah, "Apa yang lebih panjang, malam atau siang?" Abu Nawas menjawab, "Keduanya sama panjangnya, Tuan. Mereka berdua memiliki 12 jam, jadi tidak ada yang lebih panjang daripada yang lain." Raja terkesan dengan jawaban-jawaban Abu Nawas dan memberinya hadiah.

Abu Nawas dan Pohon Kurma

Abu Nawas dan seorang temannya bertaruh siapa yang bisa memanjat pohon kurma lebih tinggi. Temannya memanjat pohon kurma dengan cepat dan mencapai puncak, tetapi Abu Nawas hanya berdiri di bawah pohon dan menatap ke atas.

Ketika temannya turun, ia bertanya mengapa Abu Nawas tidak mencoba memanjat pohon itu. Abu Nawas menjawab, "Aku sudah menang, karena aku berdiri di atas akar pohon dan kau berada di bawah ranting paling atas. Jadi, aku lebih tinggi darimu!" Temannya tertawa dan mengakui bahwa Abu Nawas memang cerdik.

Kisah-kisah Abu Nawas ini mengajarkan kita untuk melihat kehidupan dari sudut pandang yang berbeda dan menemukan humor dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Semoga kisah-kisah ini menghibur Anda dan mengingatkan kita semua bahwa kecerdasan dan ketajaman pikiran seringkali lebih penting daripada kekuatan fisik atau kekayaan materi.

9014244961" data-ad-slot="7625084436" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Continue to Next Post

Code will appear in second